Tanah Lot
Menurut
legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa. Ia
adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali
akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada
saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para
pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa
Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Ia
menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya
memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan
membangun pura di sana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga
pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk
jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna
hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra.
Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben 'akhirnya' menjadi
pengikut Danghyang Nirartha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar