Pasar Seni Sukawati terletak di desa Sukawati, kecamatan Sukawati kabupaten Gianyar, 18 km dari ibukota Denpasar Bali dan dapat ditempuh dalam waktu kira kira 30 menit menggunakan kendaraan bermotor, 30 km dari kawasan Kuta dan kurang lebih 90 menit perjalanan dari bandara Ngurah Rai Bali.
Pasar Seni Sukawati sudah ada sejak lama namun baru
di era tahun 80 an pasar ini menjual dan memasarkan produk kerajinan tangan
yang menjadi ciri khas Bali, sampai saat ini Pasar Seni Sukawati masih menjadi
salah satu pilihan yang menarik sebagai objek wisata belanja yang ada di Bali. Di Pasar Seni Sukawati terdapat berbagai bentuk
karya seni, kerajinan tangan unik dan menarik yang dijual dan dipasarkan
seperti : lukisan, baju Barong, sarung/kain pantai, patung patung, tas, dompet,
payung, sandal, bed cover, kalung dan berbagai bentuk kerajinan tangan lainnya.
Pasar Seni Sukawati buka dari jam 8 pagi sampai jam
6 sore, sebelum mereka memulai beraktifitas terlebih dulu bersembahyang. Setiap
hari pasar ini selalu ramai dikunjungi oleh
berbagai lapisan masyarakat, juga para wisatawan yang bertujuan
berbelanja dan membeli kerajinan khas Bali untuk di jadikan sebagai koleksi,
souvenir dan cindra mata baik buat diri sendiri, saudara, keluarga, teman dan
kolega. Pasar Seni Sukawati tutup saat Hari Raya Nyepi dan Galungan.
Sebaiknya bila anda mau berbelanja di Pasar Seni
Sukawati di pagi hari karena pedagang disana menganggap dan percaya bila orang
pertama datang dan membeli barang dagangan mereka diangggap awal yang baik
mendapatkan penglaris dan akan mempermudah jualan mereka di siang hari,
biasanya pembeli pertama bisa mendapatkan harga relatif lebih murah.
Di Pasar Seni Sukawati ini juga berlaku tawar
menawar dalam transaksi jual beli seperti halnya pasar seni atau pasar
tradisional lainnya. Dalam hal ini kita tidak pernah tahu berapa harga yang
pasti karena setiap pembeli mendapatkan harga yang berbeda. Jangan malu atau sungkan untuk melakukan
tawar menawar harga sehingga mendapatkan harga yang sesuai dengan harapan anda,
penjual tidak akan marah kalau kita menawar dengan harga rendah, itu sudah
menjadi tradisi disana.
Selamat menikmati perjalanan wisata anda ke Bali,
jadikanlah Pasar Seni Sukawati menjadi salah satu tujuan wisata belanja anda.
Obyek Wisata Yeh Pulu, Relief Kuno Pada Tebing Batu.
Nama Yeh Pulu bukan diambil dari relief yang ada pada dinding-dinding
tebing, melainkan dari gentong air yang berada di mata air suci yang ada disana
dimana air yang keluar ditampung dalam gentong air dari batu padas kemudian
dialirkan ke areal persawahan disekitarnya. Kata “Yeh” berarti air, dan “Pulu”
berarti gentong. Relief kuno ini terletak di Dusun Batulumbang, Desa
Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar Bali. Kurang lebih 26 Km dari Denpasar,
dan tidak jauh dari obyek wisata Pura Goa Gajah. Untuk mencapai situs Obyek
Wisata Yeh Pulu ini, anda mesti berjalan kaki sekitar 300 meter menyusuri jalan
setapak dengan pemandangan persawahan yang indah.
Setelah melewati pintu masuk, anda akan melihat pahatan-pahatan pada
tebing batu padas membentuk relief dengan alur cerita tentang kehidupan pada
zaman kerajaan Bali kuno. Panjang relief ini sekitar 25 meter dengan tinggi 2
meter. Pertama kali ditemukan oleh Punggawa Kerajaan Ubud pada tahun 1925, dan
selanjutnya diteliti kembali serta dipublikasikan oleh Jawatan Purbakala
Kolonial Belanda yang dipimpin oleh Dr.W.F Sutterhiem pada tahun
1929. Disamping pahatan-pahatan klasik Bali, Monumen ini juga memiliki
Ceruk-ceruk Pertapaan Raja Bedahulu sebelum gugur menghadapi laskar kerajaan
Majapahit pada tahun 1343 masehi. Relief Yeh Pulu merupakan salah satu diantara
sekian banyak monumen sejarah yang dibangun pada zaman Bali Kuno ( abad ke 14
masehi ) yang sarat mengandung nilai estetika yang harus kita lestarikan.
Situs Goa Garba
Goa Garba merupakan salah satu dari sekian banyak
situs peninggalan purbakala pada aliran sungai Tukad Pakerisan. Goa ini
terletak di Banjar Sawegunung, Desa Pejeng Kaja, Kecamatan Tampaksiring,
Kabupaten Gianyar Bali. Tepatnya disebelah timur kantor Kepala Desa Pejeng.
Goa Garba berada dibawah Pura Agung Pengukur-ukuran, Goa ini
aslinya adalah sebuah ceruk pertapaan yang dipahat pada dinding jurang
sungai Pakerisan, untuk mencapai cagar budaya ini kita harus terlebih dahulu
turun melewati pintu gerbang gapura yang tangganya tersusun rapi dan terbuat
dari batu kali. Di tengah-tengah antara tangga yang terbuat dari susunan batu
kali tersebut terdapat bekas telapak kaki manusia yang konon menurut cerita
adalah telapak kaki yang membuat tempat pertapaan itu sendiri yaitu Patih Kebo
Iwa. Diatas Goa Garba terdapat beberapa kolam dan pancuran dimana pada sisi
salah satu kolam tersebut sebuah lubang masuk menuju goa. Di lokasi Goa Garba
terdapat sebuah tulisan yang dipahat berbunyi “ Sra’. Goa Garba diperkirakan
dibangun sekitar abad 12 Masehi pada masa pemerintahan Raja Sri Jayapangus,
tertulis pada prasasti yang terdapat pada Pura Pengukur-ukuran.
Obyek Wisata Puri Baru Di Bali , Puri Agung Blahbatuh
Puri Agung Blahbatuh di Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, terus
dibenahi untuk menjadi objek wisata budaya baru yang memiliki nilai sejarah,
dimana di puri ini juga tersimpan benda bersejarah berupa topeng Gajah Mada. Puri seluas empat hektare itu sudah dibenahi dan lebih menonjolkan
arsitektur tradisionalnya yang masih utuh. Inilah nilai lebih Puri
Agung Blahbatuh ini, dimana wisatawan dapat melihat keunikan arsitektur dan
topeng Gajah Mada. Puri juga diharapkan menjadi pelopor pelestarian seni, oleh sebab itu akan
berkala dilakukan pemberian penghargaan kepada seniman Bali. Penghargaan tersebut berupa patung Gajah Mada yang bertujuan untuk
membangkitkan aura topeng Gajah Mada yang tersimpan di Puri Agung Blahbatuh
Topeng Gajah Mada
Menurut penglingsir puri, aura topeng Gajah Mada sangat penting untuk
dibangkitkan karena jiwa kepahlawan dari Mahapatih Majapahit itu sangat penting
untuk dihormati. Gajah Mada merupakan pemersatu nusantara yang terkenal dengan
sumpah Palapa-nya. Selain topeng Gajah Mada, masih ada 20 topeng bersejarah lainnya yang
tersimpan di Puri Blahbatuh. Puluhan topeng atau tapel itu, diupacarai
pada hari-hari tertentu, sehingga kesakralannya tetap terjaga.
Obyek Wisata Puri Baru Di Bali , Puri Agung Blahbatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar